Pengajian Jumat ke-5 PCM Pameungpeungpeuk |
Oleh : Abu Rayyan *)
Majelis Tabligh bagi Persyarikatan Muhammadiyah bagaikan "Napas" dalam setiap tubuh manusia. Begitu Pitalnya peran "Napas" bagi manusia, disa'at perjalanan "Napas" itu tersendat sendat apalagi napasnya berhenti, maka akan menimbulkan dampak patal bagi hidup dan kehidupan.
Begitu pula Tabligh dan Dakwah Muhammadiyah punya posisi sangat Pital bagi Persyarikatan. Kematian Majelis Tabligh sama artinya dengan kematian seluruh aktifitas Persyarikatan.
KHA Dahlan mengawali geraknya melalui pengajian-pengajian. Beliau senantiasa mencari peluang untuk mengisi pengajian dan menggerakkan pengajian. Sejarah mencatat banyak pengajian-pengajian yang digerakkan KHA Dahlan, seperti: Qismul Arqa’, Fathul Asrar wa Miftahus Sa’adah, Wal ‘Ashri, Pengajian Malam Jum’at, Sapatresna, dll. Dari pengajian-pengajian tersebut muncul kader-kader dakwah yang luar biasa, yang menyebarluaskan Muhammadiyah ke segala penjuru Nusantara.
Usaha di bidang Tabligh ini merupakan usaha Muhammadiyah tertua, yang diselenggarakan sejak awal-awal berdirinya Muhammadiyah, dengan menggunakan berbagai macam bentuk kegiatan, seperti pengajian, penerangan di berbagai tempat umum, seperti di pasar, stasiun Kereta Api, penyiaran agama Islam melalui kepustakaan, dengan mendirikan Taman Pustaka dan menerbitkan buku, majallah, selebaran, brosur dan sebagainya, pengiriman muballigh, yang dilepaskan sebagai anak panah guna menyampaikan dan menyebarluaskan ajaran Islam ke kampung-kampung dan dusun-dusun yang memerlukan pelajaran Islam secara Muhammadiyah.
Para muballigh Muhammadiyah dari waktu awal sampai hari ini sangat gigih, tampa mengenal lelah mereka bertabligh kemana-mana, berbagai rintangan dan kesulitan mereka hadapi dengan penuh ketabahan dan kesabaran.
Tabligh yang merupakan bagian penting dari dakwah Muhammadiyah dapat dimaknai sebagai sebuah proses penyampaian kepada umat manusia, ajaran Islam dan cara bagaimana Islam menurut paham dan keyakinan Muhammadiyah harus diamalkan, serta memberikan penerangan seluas-luasnya kepada masyarakat, terutama umat Islam tentang apa dan bagimana sebenarnya Persyarikatan Muhammadiyah, baik yang berkaitan dengan latar belakang berdirinya, asas, maksud dan tujuannya, keyakinan dan cita-cita hidupnya, khittah perjuangannya, serta system gerakan dan pengorganisasiannya dan sebagainya. Secara lebih konkrit, Tabligh Muhammadiyah itu mengandung langkah-langkah :
🍃Mengajak, menggembirakan orang seorang untuk memeluk agama Islam.
🍃Selanjutnya secara tulus bersedia mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam.
🍃Mengajak orang dan masyarakat untuk hidup menurut dan sepanjang kemauan ajaran Islam.
🍃Menggerakkan dan menggembirakan orang dan masyarakat untuk berbuat kebajikan dalam hidup dan kehidupannya.
🍃Serta menjauhi dan meninggalkan sikap perbuatan buruk yang merugikan kehidupan peribadi dan masyarakat, sesuai ajaran Islam.
🍃Juga membentengi umat Islam dari pengaruh dan paham yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti:
📣 Sekularisme
📣 Liberalisme
📣 Pluralisme
Selain itu, Tabligh dalam rangka membendung berkembangnya gaya hidup hedonisme dan konsumerisme yang dapat memperlemah dakwah dan menurunkan kualitas pelaksanaan ajaran Islam, melindungi umat Islam dari usaha pemurtadan, terutama yang dilakukan oleh golongan ‘Wa lan tardha’.
Di samping itu Tabligh Muhammadiyah juga mengandung langkah-langkah dalam rangka mengajak orang khususnya umat Islam untuk:
🍀 Masuk Muhammadiyah.
🍀 Menjadi anggota Muhammadiyah.
🍀 Menjadi pendukung dan subyek gerakan.
🍀 Pelaksana amal usaha Muhammadiyah.
Lantas pertanyaannya, di manakah posisi kita ?
*) Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pameungpeuk
Koordinator/Pembina bidang Tabligh, Tajdid dan Tarjih dan Lazismu
0 komentar:
Posting Komentar