Minggu, 26 Oktober 2025

Pemimpin Itu Penting Memahami Model Kepemimpinan Yang Efektif

Posted by Jajang Nurjaman On Oktober 26, 2025 | No comments

 

Kepemimpinan yang efektif adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi orang lain agar bekerja bersama mencapai tujuan bersama secara optimal, dengan tetap menjaga keharmonisan dan integritas tim atau organisasi.

🧭 1. Pengertian Kepemimpinan yang Efektif
Kepemimpinan yang efektif berarti pemimpin tidak hanya berkuasa atau memberi perintah, tetapi mampu menginspirasi, mendengar, dan menggerakkan orang lain menuju visi yang telah ditetapkan. Pemimpin efektif menciptakan suasana kerja yang produktif, penuh kepercayaan, dan saling menghargai.

💡 2. Ciri-ciri Kepemimpinan yang Efektif
Beberapa ciri utama kepemimpinan yang efektif antara lain:
1. Memiliki visi dan misi yang jelas – tahu ke mana organisasi harus berjalan.
2. Komunikatif – mampu menyampaikan ide dengan jelas dan mendengarkan masukan bawahan.
3. Teladan (role model) – menjadi contoh dalam sikap, disiplin, dan integritas.
4. Mampu mengambil keputusan dengan bijak – cepat, tepat, dan berdasarkan data serta nilai-nilai moral.
5. Mampu memotivasi dan memberdayakan tim – membuat anggota merasa dihargai dan bersemangat.
6. Adaptif dan fleksibel – tanggap terhadap perubahan dan mampu menyesuaikan strategi.
7. Empatik – memahami kebutuhan dan perasaan orang lain.

⚙ 3. Gaya Kepemimpinan yang Efektif
Tidak ada satu gaya yang paling benar, namun kepemimpinan yang efektif sering menggunakan kombinasi gaya berikut:
Kepemimpinan Transformasional: menginspirasi dan memotivasi tim untuk berkembang.
Kepemimpinan Partisipatif (Demokratis): melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan.
Kepemimpinan Situasional: menyesuaikan gaya dengan kondisi dan tingkat kesiapan anggota.

🧠 4. Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kepemimpinan
1. Kepribadian pemimpin (integritas, kepercayaan diri, empati).
2. Kemampuan komunikasi dan manajerial.
3. Budaya organisasi dan lingkungan kerja.
4. Motivasi serta tingkat kedewasaan bawahan.
5. Situasi dan konteks organisasi.

🌱 5. Dampak Kepemimpinan yang Efektif
1. Meningkatkan produktivitas dan kinerja tim.
2. Membangun loyalitas dan kepercayaan.
3. Mengurangi konflik internal.
4. Mendorong inovasi dan kolaborasi.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan beretika.

✨ Kesimpulan
Kepemimpinan yang efektif bukan tentang kekuasaan, tetapi tentang pengaruh positif dan keteladanan.
Pemimpin yang efektif mampu menyatukan visi, membimbing tim, dan menumbuhkan potensi setiap individu untuk mencapai keberhasilan bersama.


Selasa, 24 Juni 2025

PCM PAMEUNGPEUK PERIODE 2022 - 2027

Posted by Jajang Nurjaman On Juni 24, 2025 | No comments

SK PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH PAMEUNGPEUK
PERIODE 2022 - 2027

SUSUNAN MAJELIS DAN LEMBAGA
PCM PAMEUNGPEUK 
PERIODE 2022 - 2027

Majelis Tarjih dan Tajdid
Ketua: Asep Munawar
Sekretaris: Nur Nurdin Hasan

Majelis Tabligh
Ketua: Sugiarto, S.Ud.
Sekretaris: Nur Nurdin Hasan

Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal
Ketua: Ridwan Firmansyah, S.Pd.
Sekretaris: Ajat Sudrajat, S.Pd.

Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani
Ketua: Fahmi Moh. Ansori, M.Hum.
Sekretaris: Wahyudin

Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
Ketua: dr. Harsul Hadi Abdillah
Sekretaris: Irfan Firdaus

Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
Ketua: Iwan Setiawan, S.Hi.
Sekretaris: H. Wowo Zaeni Ihsan

Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata
Ketua: Rahmat Hidayat
Sekretaris: H. Wowo Zaeni Ihsan

Majelis Pendayagunaan Wakaf
Ketua: Tian Sutriana
Sekretais: Tendi Fibriana

Majelis Pemberdayaan Masyarakat
Ketua: Nurdin Nugraha
Sekretaris: Idi Masna

Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia
Ketua: Irlan Hakim, M.H.
Sekretaris: Nia Kurnia, S.Sos.I., M.Pd.

Majelis Lingkungan Hidup
Ketua: Anton Bahtiar
Sekretaris: Idi Masna

Majelis Pustaka dan Informasi
Ketua: Nurdin Nugraha
Sekretaris: Fahmi Moh. Ansori

Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
Ketua: H. Hamdani, S.Pd.,  M.M.
Sekretaris: H. Wowo Zaeni Ihsan

Lembaga Resiliensi Bencana
Ketua: Iip Mahmud Alipin
Sekretaris: Irfan Firdaus

Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah
Ketua: Sopyan Adnan
Sekretaris: Tendi Fibriana

Lembaga Seni Budaya
Ketua: Toni Ahmad Rafiki
Sekretaris: Ilham Al-Muqsith, S.Sos.I.

Lembaga Pengembangan Olahraga
Ketua: H. Asep Sobar Darana
Sekretaris: Nia Kurnia, S.Sos.I., M.Pd.

Lembaga Dakwah Komunitas
Ketua: M. Ali Rusdan
Sekretaris: Nur Nurdin Hasan

PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH
SECABANG PAMEUNGPEUK

Pentingnya Ngaji Bagi Warga Muhammadiyah

Posted by Jajang Nurjaman On Juni 24, 2025 | No comments
Oleh: Ust. Iin Gunawan, S.Pd.I., M.Si | Mudir Ma'had Al Manaar

Makna pengajian di Muhammadiyah bukan sekadar aktivitas keagamaan biasa, tetapi memiliki nilai strategis dalam membangun peradaban umat yang berkemajuan. Berikut beberapa makna penting dari pengajian dalam lingkungan Muhammadiyah:

1. Sarana Pembinaan Ideologis
Pengajian menjadi media untuk menanamkan dan menguatkan paham Islam Berkemajuan sesuai dengan manhaj tarjih Muhammadiyah, sehingga warga dan simpatisan tetap berada dalam rel perjuangan dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

2. Pencerahan dan Pemurnian Aqidah
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan tajdid (pembaharuan), maka pengajian menjadi sarana untuk memurnikan akidah dari praktik syirik, bid’ah, dan khurafat, menuju pemahaman Islam yang murni berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah al-maqbulah.

3. Peningkatan Literasi Keislaman
Pengajian Muhammadiyah memberikan pemahaman Islam secara rasional, kontekstual dan mencerahkan, bukan hanya bersifat ritualistik. Materinya meliputi tafsir, fikih, akhlak, sejarah Islam, bahkan isu-isu kontemporer.

4. Media Konsolidasi Jamaah dan Kaderisasi
Pengajian menjadi ajang silaturahmi, konsolidasi, serta rekrutmen kader. Warga Muhammadiyah yang aktif mengikuti pengajian lebih mudah diarahkan untuk terlibat dalam amal usaha dan program dakwah lainnya.

5. Penguatan Spirit Gerakan Sosial
Pengajian bukan hanya berisi nasihat rohani, tapi juga mendorong gerakan sosial-keumatan, seperti kepedulian pada pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, hingga tanggap bencana.

6. Pendorong Etos Ilmu dan Amal
Pengajian Muhammadiyah mengajarkan bahwa Islam adalah agama ilmu dan amal. Maka pengajian harus melahirkan pribadi yang cerdas secara spiritual, intelektual, dan sosial.

7. Pembentukan Keluarga dan Masyarakat Islami
Lewat pengajian, warga dibekali ilmu untuk membina rumah tangga sakinah dan menjadi bagian dari masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.

Penutup
Pengajian di Muhammadiyah bukan hanya rutinitas, tapi bagian dari jihad intelektual dan dakwah pencerahan. Karena itu, pengajian perlu terus dikembangkan baik dari segi materi, metode, maupun pesertanya agar benar-benar menjadi sumber energi spiritual dan sosial bagi umat. (jn.***)

Sabtu, 17 Juni 2023

LP2PPM Adakan Workshop Pengembangan Pesantren Muhammadiyah

Posted by Jajang Nurjaman On Juni 17, 2023 | 1 comment

 


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum..

Workshop III

Alhamdulillah untuk kegiatan workshop III yang diselenggarakan oleh LP2M PP Muhammadiyah (16-18 Juni 2023) telah dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat bp. Prof. DR. Ahmad Dahlan, beliau menyampaikan beberapa hal terkait dengan keberadaan pesantren pesantren milik Muhammadiyah terutama diwilayah Jawa Barat, beliau menyampaikan bahwa:

1. Model pesantren yang dikelola secara profesional, modern dan Berkemajuan
2. Bahwa Pesantren pesantren Muhammadiyah harus mampu keluar dari bayang bayang pesantren tradisional
3. Pentingnya sinergitas antara lembaga lembaga di Muhammadiyah, salah satunya dengan LAZISMU untuk didorong adanya jaminan pinansial untuk setiap mudir pondok.

Sementara ketua LPPM PP Muhammadiyah yang disampaikan pak DR. Masykuri menekankan adanya kewenangan yang tidak dimiliki oleh LP2M sehingga LP2M tidak bisa membuat regulasi tentang kebijakan yang berhubungan langsung dengan pesantren, dimana selama ini LP2M merupakan lembaga dibawah DIKDASMEN PP Muhammadiyah.



Sidang Komisi
Dalam teknis pembagian pembahasan, pesantren Al-Manaar bergabung dengan pesantren DA, Al-Furqon Cibiuk dan Tasik, at-Tajdid, Amanah dan dari Muallimat Jogja membahas seputar manajemen pengasuhan santri, dimana tiap tiap  orang mempresentasikan sekaligus menyusun ulang desain pengasuhan yang disesuaikan dengan panduan dan draf yang telah disusun pada hasil workshop 1&2.
Akhirnya betapa kecilnya pesantren kita dihadapan raksasa pengelolaan pesantren yang sudah muncul dan berkembang lebih hebat dari pesantren Al-Manaar, namun dibalik itu semua kita patut bersyukur kepada Allah berkat bimbingan bp. Kiyai Haji Iyet Mulyana, dan bp. DR. Dadang Syaripudin pesantren Al-Manaar terus dipaksa untuk ikut berkiprah ditingkat Nasional.

Catatan pinggir;
K.H. DR. Dadang Syaripudin mengatakan kalau mungkin waktu serah terima tanah wakaf yang di Giri Mukti kita hadirkan ketua PP Muhammadiyah.

Kedua; bahwa jabatan mudir itu tidak hanya dibatasi dengan 2 periode, kalau perlu minimal 5 periode, dan selama itulah maka rencana pesantren itu diwujudkan dengan sempurna. Hal itu kemudian diamini oleh ketua LP2M Wilayah Jawa Tengah.

Demikian laporan sementara...

Kontributor: 
Iin Gunawan, S.Pd.I.
Mudir Pondok Pesantren Al-Manaar Muhammadiyah Pameungpeuk
Kab. Garut Jawa Barat

Minggu, 01 Januari 2023

Sah!!! Tanfidz Keputusan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Tahun 2022

Posted by Jajang Nurjaman On Januari 01, 2023 | No comments

 


Program Muhammadiyah 2022–2027 merupakan penjabaran dan penajaman dari program jangka panjang untuk lima tahun keempat dari rencana strategis Muhammadiyah 2005–2025. Dalam rencana strategis Muhammadiyah tersebut dapat dilihat bahwa periode saat ini memasuki tahapan keempat (2020–2025) dari renstra Muhammadiyah sejak Muktamar tahun 2005. Namun karena pandemi Covid-19 sebagaimana keputusan Tanwir tahun 2020 dan Tanwir 2021 rentang waktunya mengalami perubahan menjadi periode 2020–2027 di mana pelaksanaan Muktamar berlangsung pada 18–20 November 2022. Karenanya renstra keempat Muhammadiyah mengalami penyesuaian dalam rentang lima tahunan yakni program jangka menengah tahun 2022–2027. 

Kebijakan program Muhammadiyah pada lima tahun keempat atau terakhir (2020–2027/2022–2027) difokuskan pada: (1) terciptanya seluruh elemen sistem gerakan Muhammadiyah yang unggul; (2) terciptanya kondisi dan faktor-faktor pendukung terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya; serta (3) berkembang luasnya peran strategis Muhammadiyah dalam kehidupan umat, bangsa, dan dinamika global. 

Muhammadiyah menetapkan visi jangka panjang antara rentang tahun 2005–2025 yakni: “Tumbuhnya Kondisi dan Faktor-Faktor Pendukung bagi Perwujudan Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya”.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2022 - 2027

Adapun visi jangka panjang Muhammadiyah tersebut di bagi dalam empat visi pengembangan jangka menengah lima tahunan masingmasing sebagai berikut.

Visi Pengembangan 2005–2010:

Tertatanya manajemen organisasi dan jaringan agar mampu dan efektif untuk menjadi Gerakan Islam yang maju, profesional, dan modern, serta untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi peningkatan kualitas Persyarikatan dan amal usaha.

Visi Pengembangan 2010–2015:

Meningkatnya konsolidasi Gerakan dan mantapnya manajemen organisasi di seluruh jenjang dan jenis kepemimpinan, serta untuk memobilisasi sumber daya yang dimiliki Muhammadiyah bagi peningkatan kualitas dakwah yang dilakukan Persyarikatan dan amal usaha.

Visi Pengembangan 2015–2020:

Meningkatnya peran Muhammadiyah dalam pemberdayaan umat dan bangsa sebagai perwujudan dari peran Muhammadiyah dalam pengembangan masyarakat madani di Indonesia, serta dengan tetap menjaga kualitas Persyarikatan dan amal usaha Muhammadiyah.

Visi Pengembangan 2020–2027:

Meningkatnya sinergi dengan seluruh komponen umat, bangsa, dan kemitraan internasional agar terciptanya pranata sosial berkemajuan bagi tumbuh dan kembangnya nilai-nilai Islam di Indonesia sebagaimana tujuan Muhammadiyah dengan tetap meningkatkan kualitas Persyarikatan dan amal usaha secara berkesinambungan.

Dalam perumusan dan penentuan program lima tahun ke depan yakni tahun 2022–2027 tidak dapat dipisahkan dari dinamika internal dan eksternal Muhammadiyah. Sejak Muktamar ke-47 Muhammadiyah tahun 2015 di Makassar, Muhammadiyah menegaskan posisi institusionalnya

terhadap negara dan ideologi negara yakni Pancasila melalui dokumen resmi “Negara Pancasila sebagai Dâr Al-‘Ahdi Wa Al-Syahâdah”. Artinya bagi Muhammadiyah sejak Indonesia diproklamasikan 17 Agustus 1945 dan ditetapkannya konstitusi UUD 1945 pada 18 Agustus 1945 di mana Muhammadiyah dan para tokohnya terlibat aktif dalam pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bahwa NKRI telah menjadi konsensus atau kesepakatan nasional yang harus dipegang teguh dan tidak dapat diingkari maupun diubah oleh dasar dan sistem negara dalam bentuk apapun, bersamaan dengan itu harus dibangun secara konstitusional berdasarkan Pancasila dengan pertanggungjawaban yang tinggi menuju tercapainya cita-cita nasional yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, maju, adil, makmur, dan bermartabat sebagai Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur.

Selengkapnya Tanfidz Keputusan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Tahun 2022 dapat didownload di sini!