Selasa, 04 November 2025
Hakikat Sekolah Maju
Posted by Jajang Nurjaman
On November 04, 2025
| No comments
Sekolah maju bukan tentang banyaknya kegiatan, tapi tentang sejauh mana sekolah memahami "Makna Belajar".
Sekolah maju bukan karena bangunannya megah, dan bukan pula karena bamyak programnya, ia maju karena nilai-nilai dan kesadaran tentang "Apa Itu Mendidik Manusia".
Guru dan anak didik yang sadar akan "Makna Belajar", tidak akan sibuk mengejar nilai, mereka "Mencari Arti Setiap Pelajaran", bukan sekedar angka di rapot, "Kesadaran Adalah Akar Dari Segala Perubahan.
Sekolah tanpa refleksi hanyalah "Pabrik Kegiatan", sekolah yang maju, setiap pengalaman diurai kembali, apa yang dipelajari hari ini?, apa yang bisa diubah besok?, "Dari Refleksi Lahir Kebijaksanaan".
Sekolah maju, tidak berdiri di atas ego guru, tapi di atas kerja bersama, guru, anak didik, orang tua dan lingkungan semua bagian dari "Ekosistem Belajar", tanpa kolaborasi, visi pendidikan akan selalu jadi wacana yang menggantung.
Sekolah yang kehilangan salah satu dari tiga pilar ini, akan pincang, sibuk tapi tanpa kesadaran, pintar tapi tanpa refleksi, ramai tapi tanpa kolaborasi.
Kemajuan sekolah bukan hasil dari proyek tahunan, hal itu lahir dari budaya berfikir, budaya mendengar, dan budaya berkolaborasi setiap hari, "Maju Bukan Berarti Cepat, Tapi Maju Adalah Tumbuh Dengan Arah Yang Benar".
Minggu, 02 November 2025
SUSUNAN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH PAMEUNGPEUK
Posted by Jajang Nurjaman
On November 02, 2025
| No comments
Jumat, 31 Oktober 2025
Meniti Dakwah dengan Ukhuwah: Tabligh Akbar Jumat Ke-5 PCM Pameungpeuk dan Milad ke-60 KOKAM PCPM Pameungpeuk
Posted by Jajang Nurjaman
On Oktober 31, 2025
| No comments
Pameungpeuk, 31 Oktober 2025 — Suasana khidmat sekaligus penuh kehangatan terasa di Masjid Al-Insyiroh, PRM Mandalakasih, saat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pameungpeuk menggelar pengajian Tabligh Akbar yang rutin dilaksanakan pada Jumat ke-5 yang bertepatan dengan peringatan Milad ke-60 KOKAM yang harus nya diadakan pada tanggal 1 Oktober sesuai lahirnya KOKAM, dikarenakan adanya pengajian Jumat ke-5 maka acara milad dimundurkan bersam pengajian PCM.
Acara ini menjadi momentum penting bagi keluarga besar Muhammadiyah untuk memperkuat ukhuwah dan semangat pengabdian dalam meniti jalan dakwah.
Kegiatan dimulai pukul 13.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh MC dari Nasyiatul Aisyiyah serta penampilan paduan suara santri Pondok Pesantren Al Manaar yang menambah suasana religius dan semarak.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PCPM Pameungpeuk, Fahmi Moh Ansori, M.Hum, yang juga selaku Panglima KOKAM Pameungpeuk. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada PCM dan PRM Mandalakasih yang telah memfasilitasi kegiatan milad KOKAM, serta memberikan apresiasi kepada seluruh kader KOKAM yang terus berkhidmat untuk persyarikatan dan umat.
“KOKAM telah menjadi garda terdepan dalam menjaga, melayani, dan menggerakkan dakwah persyarikatan. Semoga semangat juang dan pengabdian ini terus menyala di hati setiap kader,” ujar Fahmi dalam sambutannya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua PCM Pameungpeuk, Bapak Saeful Hayat, S.Pd. Beliau mengapresiasi semangat para pemuda Muhammadiyah yang terus aktif dalam kegiatan dakwah dan sosial kemasyarakatan.
“Pemuda Muhammadiyah harus terus melangkah ke depan. Inilah saatnya kita tampil dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ungkapnya penuh semangat.
Puncak acara diisi dengan tabligh akbar oleh Ustadzah Dra. H. Devi Sopiah Samsudin, M.Sos dengan tema “Meniti Dakwah dengan Ukhuwah.” Dengan gaya penyampaian yang lugas, penuh humor, dan menyentuh hati, Ustadzah Devi mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah dalam tubuh Muhammadiyah.
“Ukhuwah adalah ruh dakwah. Muhammadiyah bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, tetapi untuk seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia,” tutur beliau. “Jiwa kemanusiaan harus menjadi napas setiap kader Muhammadiyah — menolong tanpa pandang bulu, melayani tanpa pamrih.”
Kehadiran jamaah dari berbagai unsur persyarikatan, termasuk PCM dan PCA se-Regional Garut Selatan, menunjukkan kuatnya semangat kebersamaan dan solidaritas antarwarga Muhammadiyah. Tak ketinggalan, bazar dari warga persyarikatan Pameungpeuk turut meramaikan acara dengan berbagai produk lokal dan hasil karya usaha warga Muhammadiyah Pameungepuk.
Antusiasme terlihat jelas, terutama dari kalangan ibu-ibu Aisyiyah yang tampak khusyuk dan gembira mengikuti ceramah dengan penuh semangat. Gelak tawa sesekali pecah saat Ustadzah Devi menyelipkan humor ringan, namun tetap sarat makna dakwah.
Refleksi: Ukhuwah sebagai Napas Gerakan
Acara ini bukan sekadar peringatan milad, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali komitmen dakwah Muhammadiyah melalui semangat ukhuwah. Dalam usia enam dekade, KOKAM terus membuktikan diri sebagai benteng moral dan sosial yang siap berkhidmat tanpa lelah dalam menjaga aset-aset persyarikatan dan bersama ayahnda PCM, KOKAM dan Pemuda siap mengawal estapet perjuangan di Persyarikatan Muhammadiyah.
Melalui tabligh akbar ini, semangat “Meniti Dakwah dengan Ukhuwah” diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh warga persyarikatan — bahwa kekuatan sejati gerakan Muhammadiyah terletak pada solidaritas, ketulusan, dan pengabdian bersama.
Fahmi Moh. Ansori, M.Hum.
(Ketua MPKSDI Pameungpeuk / Ketua PCPM Pameungpeuk)
Kamis, 30 Oktober 2025
Kepemimpinan Kolektif Kolegial
Posted by Jajang Nurjaman
On Oktober 30, 2025
| No comments
Pada persyarikatan Muhammadiyah kita tidak asing lagi dengan istilah kolektif-kolegial. Lalu bagaimana penjelasannya? Yuk kita simak!
Istilah kolektif kolegial berasal dari dua kata, yaitu kolektif berarti bersama-sama atau dilakukan oleh suatu kelompok secara bersama, bukan oleh individu dan kolegial berarti bersifat sejajar atau setara dalam wewenang dan tanggung jawab.
Jadi, kolektif kolegial adalah sistem atau prinsip kerja di mana suatu keputusan atau tanggung jawab diambil dan dijalankan bersama-sama oleh beberapa orang yang memiliki kedudukan sejajar (tidak ada yang lebih tinggi secara otoritas dalam pengambilan keputusan).
Dalam sistem kolektif kolegial, semua anggota memiliki:
a. Tanggung jawab bersama terhadap keputusan yang diambil,
b. Hak dan kewajiban yang sama dalam menentukan arah kebijakan atau tindakan,
c. Musyawarah dan mufakat sebagai dasar utama dalam membuat keputusan.
Contoh penerapan:
Pimpinan dalam organisasi Muhammadiyah bekerja secara kolektif kolegial — artinya, keputusan diambil bersama oleh seluruh anggota pimpinan, bukan hanya oleh satu ketua atau satu anggota saja.
Kesimpulan:
Kolektif kolegial berarti kerja sama sejajar dalam tanggung jawab dan pengambilan keputusan secara bersama-sama.
Minggu, 26 Oktober 2025
Refleksi Hasil Rapat Kerja Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah: Energi Kecil, Kontribusi Maksimal
Posted by Jajang Nurjaman
On Oktober 26, 2025
| No comments

Alhamdulillah pada malam ini Sabtu 25 Oktober 2025 Rapat Kerja (RAKER) Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) telah usai dilaksanakan yang bertempat di Kantor Cabang Muhammadiyah Pameungpeuk, yang dimulai pada pukul 19.30 - 23.30 WIB.
Forum ini bukan hanya sekadar agenda struktural, melainkan ruang perenungan kolektif, tempat merumuskan ikhtiar terbaik untuk beberapa tahun ke depan. Satu hal yang menjadi pijakan awal dalam refleksi ini adalah realitas jumlah personil kita yang relatif sedikit.
Kita menyadari keterbatasan ini, namun kita menolak menjadikannya sebagai hambatan, apalagi alasan untuk surut. Justru, kondisi ini harus kita jadikan sebagai cambuk semangat dan momentum untuk meningkatkan kualitas, bukan kuantitas.
✊ Refleksi Hasil Rapat Kerja Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah: Energi Kecil, Kontribusi Maksimal
Alhamdulillah pada malam ini Sabtu 25 Oktober 2025 Rapat Kerja (RAKER) Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) telah usai dilaksanakan yang bertempat di Kantor Cabang Muhammadiyah Pameungpeuk, yang dimulai pada pukul 19.30 - 23.30 WIB.
Forum ini bukan hanya sekadar agenda struktural, melainkan ruang perenungan kolektif, tempat merumuskan ikhtiar terbaik untuk beberapa tahun ke depan. Satu hal yang menjadi pijakan awal dalam refleksi ini adalah realitas jumlah personil kita yang relatif sedikit.
Kita menyadari keterbatasan ini, namun kita menolak menjadikannya sebagai hambatan, apalagi alasan untuk surut. Justru, kondisi ini harus kita jadikan sebagai cambuk semangat dan momentum untuk meningkatkan kualitas, bukan kuantitas.
🌟 Visi Besar di Tengah Keterbatasan
Hasil Raker telah melahirkan program kerja yang fokus dan terukur. Ini adalah cerminan dari semangat: " Sedikit tapi Bervisi Jelas, Terbatas tapi Berdampak Luas ." Kita tidak perlu memiliki program yang melimpah, tetapi kita wajib memastikan setiap langkah yang kita ambil memiliki multiplier effect (efek berganda) yang terasa nyata, baik bagi Persyarikatan maupun Umat.
Fokus utama kita adalah:
🔥 Penguatan Internal (Kualitas Kader): Dengan personil terbatas, setiap individu harus memiliki kapasitas ganda. Program kaderisasi harus lebih intensif, fokus pada pendalaman ideologi, kepemimpinan, dan keterampilan praktis yang dibutuhkan masyarakat.
🔥 Aksi Nyata dan Kontribusi Spesifik: Kita tidak ingin hanya rame di kertas. Kita akan memilih beberapa program unggulan yang high impact, misalnya, dalam isu-isu ekologi, respon terhadap krisis iklim atau kegiatan sosial-kemanusiaan yang spesifik di wilayah Cabang kita, dimana wilayah selatan merupakan wilayah yang agraris sekaligus wilayah bahari.
🔥Kolaborasi dan Sinergi:
Keterbatasan personil adalah sinyal untuk merangkul pihak lain. Kita akan mengoptimalkan kolaborasi dengan internal persyarikatan dari mulai Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Aisiyah serta ortom-ortom yang lain.
💡 Kontribusi Nyata untuk Persyarikatan dan Umat
Kita berharap, melalui ketulusan, militansi, dan fokus program hasil Raker ini, Pemuda Muhammadiyah Cabang Pameungpeuk ini mampu menjadi motor penggerak bagi ide-ide baru dan kemajuan di tingkat Cabang, siap menjadi garda terdepan dalam merawat aset-aset persyarikatan,memberikan solusi atas permasalahan riil di masyarakat, menjadi kekuatan moral (moral force), kontrol sosial (social control), dan yang terpenting, pelayan umat (khadimul ummah) yang senantiasa menebar kebaikan.
fastabiqul khairat
Ketua PCPM Pameungpeuk
Fahmi Moh. Ansori, M.Hum.
Langganan:
Komentar (Atom)


