Jumat, 31 Oktober 2025


Pameungpeuk, 31 Oktober 2025 — Suasana khidmat sekaligus penuh kehangatan terasa di Masjid Al-Insyiroh, PRM Mandalakasih, saat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pameungpeuk menggelar pengajian Tabligh Akbar yang rutin dilaksanakan pada Jumat ke-5 yang bertepatan dengan peringatan Milad ke-60 KOKAM yang harus nya diadakan pada tanggal 1 Oktober sesuai lahirnya KOKAM, dikarenakan adanya pengajian Jumat ke-5 maka acara milad dimundurkan bersam pengajian PCM.

Acara ini menjadi momentum penting bagi keluarga besar Muhammadiyah untuk memperkuat ukhuwah dan semangat pengabdian dalam meniti jalan dakwah.
Kegiatan dimulai pukul 13.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh MC dari Nasyiatul Aisyiyah serta penampilan paduan suara santri Pondok Pesantren Al Manaar yang menambah suasana religius dan semarak.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PCPM Pameungpeuk, Fahmi Moh Ansori, M.Hum, yang juga selaku Panglima KOKAM Pameungpeuk. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada PCM dan PRM Mandalakasih yang telah memfasilitasi kegiatan milad KOKAM, serta memberikan apresiasi kepada seluruh kader KOKAM yang terus berkhidmat untuk persyarikatan dan umat.

“KOKAM telah menjadi garda terdepan dalam menjaga, melayani, dan menggerakkan dakwah persyarikatan. Semoga semangat juang dan pengabdian ini terus menyala di hati setiap kader,” ujar Fahmi dalam sambutannya.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua PCM Pameungpeuk, Bapak Saeful Hayat, S.Pd. Beliau mengapresiasi semangat para pemuda Muhammadiyah yang terus aktif dalam kegiatan dakwah dan sosial kemasyarakatan.

“Pemuda Muhammadiyah harus terus melangkah ke depan. Inilah saatnya kita tampil dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ungkapnya penuh semangat.

Puncak acara diisi dengan tabligh akbar oleh Ustadzah Dra. H. Devi Sopiah Samsudin, M.Sos dengan tema “Meniti Dakwah dengan Ukhuwah.” Dengan gaya penyampaian yang lugas, penuh humor, dan menyentuh hati, Ustadzah Devi mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah dalam tubuh Muhammadiyah.

“Ukhuwah adalah ruh dakwah. Muhammadiyah bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, tetapi untuk seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia,” tutur beliau. “Jiwa kemanusiaan harus menjadi napas setiap kader Muhammadiyah — menolong tanpa pandang bulu, melayani tanpa pamrih.”

Kehadiran jamaah dari berbagai unsur persyarikatan, termasuk PCM dan PCA se-Regional Garut Selatan, menunjukkan kuatnya semangat kebersamaan dan solidaritas antarwarga Muhammadiyah. Tak ketinggalan, bazar dari warga persyarikatan Pameungpeuk turut meramaikan acara dengan berbagai produk lokal dan hasil karya usaha warga Muhammadiyah Pameungepuk. 

Antusiasme terlihat jelas, terutama dari kalangan ibu-ibu Aisyiyah yang tampak khusyuk dan gembira mengikuti ceramah dengan penuh semangat. Gelak tawa sesekali pecah saat Ustadzah Devi menyelipkan humor ringan, namun tetap sarat makna dakwah.

Refleksi: Ukhuwah sebagai Napas Gerakan
Acara ini bukan sekadar peringatan milad, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali komitmen dakwah Muhammadiyah melalui semangat ukhuwah. Dalam usia enam dekade, KOKAM terus membuktikan diri sebagai benteng moral dan sosial yang siap berkhidmat tanpa lelah dalam menjaga aset-aset persyarikatan dan bersama ayahnda PCM, KOKAM dan Pemuda siap mengawal estapet perjuangan di Persyarikatan Muhammadiyah. 

Melalui tabligh akbar ini, semangat “Meniti Dakwah dengan Ukhuwah” diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh warga persyarikatan — bahwa kekuatan sejati gerakan Muhammadiyah terletak pada solidaritas, ketulusan, dan pengabdian bersama.

Fahmi Moh. Ansori, M.Hum.
(Ketua MPKSDI Pameungpeuk / Ketua PCPM Pameungpeuk)

0 komentar:

Posting Komentar